contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Rabu, 19 November 2014







Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Hellooww sobat RAZINDO gimana kabarnya??
Mudah-mudahan sehat semua ya, amin. Kali ini gue mau membagikan sedikit artikel tentang kreativitas dari seorang anak.

Banyak dari orang tua yang tidak berhasil untuk mendidik anaknya, yang mereka tau adalah mereka menyekolahkan anaknya, dan, sudah. Mereka menuntut nilai yang bagus dari anaknya, tapi mereka tidak sadar, apa yang sudah mereka berikan pada anaknya. Buku? Tas? Seragam? Itu bukanlah sesuatu yang sudah orang tua berikan, akan tetapi itu adalah kewajiban yang harus dijalankan oleh setiap orang tua yang menyekolahkan anaknya.

Tapi ingat, si anak pun mempunyai hak-hak tertentu. Seperti perhatian dan kasih sayang misalnya. Banyak orang tua yang mengabaikan hal itu. Gue berbicara berdasarkan fakta, seperti contoh, ada seorang ibu yang kurang memperdulikan anaknya sehingga dia tidak mengetahui bakat terpendam yang ada pada anaknya.

Sebelumnya gue kasih gambaran buat lo semua, orang tua yang saya maksud ini seperti yang ada di film-film, yang terkadang malah suka menyiksa anaknya. Dia sangat menyayangi anaknya, hanya saja dia terlalu sibuk untuk mengetahui bakat terpendam yang dimiliki sang anak. Yang dia tau adalah sang anak, harus mendapatkan nilai yang bagus dalam setiap mata pelajarannya. Tapi apa? Sang anak hanya mendapatkan nilai pas-pasan pada hampir setiap mata pelajarannya. Tapi, disisi lain, dibidang praktek misalnya, yang tidak terlalu bisa dinilai oleh angka, hanya bisa dinilai oleh mata, dia mempunyai beberapa bakat-bakat terpendam yang ada pada dirinya.

Anda pernah menonton salah satufil motivasi yang berasal dari india? Saya lupa judulnya, kalau tidak salah “Tere Zameen”, jadi di film tersebut mengkisahkan tentang seorang anak yang mempunyai “keterbelakangan mental”, dia tidak bisa memahami mata pelajaran yang berhubungan dengan eksak. Dia sering tertukar ketika menuliskan huruf ‘b’ dan ‘d’,  angka-angka yang ia lihat selalu terlihat menari dihadapannya. Semua guru mencemoohnya, bahkan termasuk orang tua nya. Sampai pada suatu hari, dia bertemu dengan seorang guru yang mampu melihat kelebihannya, yaitu seni.

Ditangan guru tersebut, sang anak yang seolah menjadi cemoohan semua orang, kini bisa menjadi seorang yang akhirnya dibanggakan. From nothing to something.

Hanya sedikit berbeda dengan film tersebut, seorang anak dibilangan Jakarta Barat, kelurahan Cengkareng tepatnya berhasil membuat sebuah layangan raksasa, atau biasa disebut layangan ‘koang’ . Memang terlihat sederhana, jika dibuat oleh orang dewasa yang berumuran sekitar 20 tahun keatas. Tapi, anak ini berumur sekitar 8-13 tahu. Wow...!!! . It’s amazing boy, for me.

Jadi anak itu dapat membuat layangan ‘koang’ yang berkurang lebih besar dari dirinya, sendiri. Jangankan untuk anak seumuran itu, bahkan kita pun yang sekiranya berumur lebih tua dibanding dengannya, belum tentu bisa membuat layangan seperti itu. Sedangkan dia? Bukan hanya membuatnya saja, layangan tersebut bisa diterbangkan dan dia bisa menerbangkannya. Bagi anda yang ingin mencoba membuatnya, silahkan mencoba, dan lihat, apakah layangan yang anda buat bisa diterbangkan? Apakah anda bisa menerbangkannya? Saya yakin, sebagian dari anda yang membaca artikel ini tidak semua bisa melakukan hal tersebut.

So, ini hanya sebagian kecil, dari bukti kreativitas anak yang terkadang tak kita sadari. Jadi cobalah untuk tidak merubah mindset (pola pikir) anda, bahwa nilai dalam mata pelajaran adalah hal yang sangat penting. Masih banyak nilai-nilai yang harus digali dari seorang anak. Jaga lebih lagi anak atau adik anda, jangan biarkan karna kesibukan anda, anda sampai tidak mengenali siapa anak anda. Jangan sampai karna kesibukan anda, anda mengubah anak anda menjadi anak yang bernilai negatif dan banyak melakukan hal-hal yang negatif.

Okeh, sekian aja dari gue, semoga bermanfaat buat kalian semua para orang tua ataupun kakak” yang mempunyai adik. Sampai bertemu pada artikel selanjutnya.

Akhir kata, kalau ada kesalahan dalam penyampaian atau ada yang kurang berkenan dihati, mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya, dan silahkan berkomentar dibawah ini. Wabillahi taufik wal hidayat, 

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.



0

0 komentar:

Posting Komentar

Followers